KECEWA
Ihat Solihat, M. Ag.
Manusia dengan segala potensi, baik pendengaran, penglihatan, akal dan segala yang dimilikinya yang meliputi spiritual dan emosional adalah hal luar biasa yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia. Emosi yang dimiliki manusia seperti bahagia, suka, sedih, duka, kecewa, terus mewarnai kehidupan. Banyak hal yang menjadi penyebab dan pemicu emosi itu ada. Rasa suka dan bahagia ada karena mendapat keberuntungan atau merasa dihargai oleh orang lain. Rasa kecewa ada karena adanya perbedaan antara ekspektasi dan realita. Normalkah itu?
Sahabat..
Jika perasaan kecewa atau sedih melanda, apakah kehidupan ini akan berakhir? Atau apakah kiamat tiba-tiba terjadi? Tentu tidak bukan. Banyak hal yang harus diperbaiki. Introspeksi, mengevaluasi diri, atau mengambil pelajaran dari Yang Maha Pemberi perasaan adalah beberapa solusi yang dapat diambil, bukan jalan pintas yang dikedepankan yang justeru akan mengakibatkan kesengsaraan bagi diri dan orang lain. Solusi jitu yang lainnya adalah memanaj kembali rasa dan hati untuk menetralkan kembali perasaan. Dengan cara beristighfar, tafakkur bahwa selama kehidupan berjalan perasaan bahagia lebih mendominasi dari pada kecewa dan berduka. Sharing dengan orang yang dapat dipercaya juga dapat dicoba, dan yang terakhir adalah berdo'a pada Sang Penguasa untuk mengubah segala gundah menjadi bahagia, mengubah kecewa menjadi suka, dan meminta jalan keluar untuk seluruh permasalahan.
Sahabat...
Semangat dan optimis adalah kunci untuk bangkit dari keterpurukan. Bukankah orang-orang yang sukses sekarang adalah yang pernah gagal di masa lalu? Bukankah orang yang berhasil sekarang adalah orang yang berani mencoba, dan terus mencoba? Kisah Thomas Alfa Edison dapat diadaptasi untuk seseorang yang punya masalah dengan keterpurukan. Di samping itu, sebagai seorang muslim QS. Al-Insyirah: 5-6 Allah Swt sudah berjanji bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Kalimat itu sampai diulang dua kali pada ayat berikutnya (ayat 6) dengan penggunaan kata "Inna" yang menunjukan kesungguhan. Allah Swt sudah berjanji, tinggal bagaimana diejawantahkan ke dalam pola pikir si empunya perasaan.
Allahu A'lam
Campaka
14 Oktober 2022
Posted: Rabu,20 22:28:59 Oktober 2022