PENTINGNYA MENJAGA ETIKA DALAM KEHIDUPAN
Ihat Solihat, M. Ag.
KS UPTD SMPN 3 CAMPAKA
Sahabat...
Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia bertanggung jawab penuh atas dirinya, baik dari segi perkataan, sikap, dan perilakunya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Segala sesuatunya disokong dan dibantu oleh orang lain, mulai dai pemenuhan sandang, pangan, papan, dan juga jasa, mesti ada manusia lain sebagai penyedianya.
Sebagai makhluk sosial, interaksi antar sesama manusia menjadi satu keniscayaan. Namun acapkali interaksi yang sejatinya berjalan harmonis, malah diwarnai oleh hal-hal yang menyakitkan, tidak mengenakan, bahkan berujung pada perkelahian dan permusuhan yang berkepanjangan.
Pertanyaannya mengapa ini bisa terjadi.
Jika diurai, ada beberapa faktor yang membuat rasa rasa tidak sakit itu muncul,...
pertama, seseorang tidak bisa menjaga lisannya ketika berinteraksi. Nabi bersabda yang artinya: "Keselamatan manusia terletak pada menjaga lisannya".
Perkataan menjadi salah satu pemicu utama perselisihan terjadi. Seseorang dengan lisan yang tajam sanggup mengoyak hati lawan bicara, sehingga lawan bicara menjadi sakit hati dan berang. Seharusnya, sebelum perkataan terlontar, difikirkan, diramu dulu sedemikian rupa dalam hati, sehingga yang keluar adalah perkataan yang bijak dan menyejukan. Tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan secara instan, perlu riyadhah atau latihan/ pembiasaan yang intens dari si pemilik lisan.
Kedua, dhan/ sakwa sangka. Sakwa sangka adalah pemicu berikutnya untuk perselisihan dan permusuhan. Pantas saja jika Rasulullah Saw sangat mewanti-wanti umatnya agar tidak bersakwa sangka. Dalam sabdanya, beliau menjelaskan yang artinya:
"Hati-hati dengan sakwa sangka, karena sesungguhnya sakwa sangka itu adalah sejelek-jeleknya perkataan".
Dari hadits tersebut jelaslah bahwa kita sangat dilarang untuk bersakwa sangka.
Jadi jika kita suudhan dengan dengan seseorang ada baiknya ditanyakan langsung meminta konfirmasi dan klarifikasinya , tentunya dengan cara-cara yang santun dan menjaga hati lawan bicara agar tidak terluka.
Jika kedua hal diatas dihindari oleh setiap orang, maka tidak akan ada lagi ketersinggungan, kemarahan yang berujung pada permusuhan sehingga kehidupan dan interaksi sosial yang kita bina akan berjalan seimbang dan harmonis.
Allahu A'lam...
Posted: Rabu,23 09:54:52 April 2021